Pengalaman Kuliah di Prodi Bahasa Inggris, Jurusan Bahasa, Komunikasi dan Pariwisata, Politeknik Negeri Jember
Hai, kembali lagi di blog saya. Disini saya akan
menceritakan pengalaman saya melaksanakan kegiatan perkuliahan di prodi Bahasa
Inggris Politeknik Negeri Jember. Pertama saya akan menceritakan latar belakang
SMA saya terlebih dahulu. Oh iya,.. sebelum membaca ini pastikan volume speaker diaktifkan ya. Karena ada soundtrack di blog ini loh. Dijamin bikin rileks dan asyik membaca
Latar Belakang SMA
Saya merupakan alumni SMAN 1 Situbondo
yang beralamatkan di Jl.PB Sudirman, No. 5A, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.
Saya mulai bersekolah di SMAN 1 Situbondo sejak tahun 2016 dan lulus pada Juni
2019. Saya memasuki jurusan IPS. Saat kelas X saya berada di kelas X IPS 2. Dan
saat kenaikan, terjadi rombakan semua siswa jurusan IPA dan IPS kecuali jurusan
Bahasa (IBB). Padahal, tahun sebelumnya perombakan siswa hanya dilakukan pada
jurusan IPA saja. Namun, entah apa yang terjadi tiba-tiba diadakan perombakan
untuk kelas IPS juga saat kenaikan dari kelas X ke kelas XI. Di kelas XI saya
ditempatkan di kelas XI IPS 3 sampai dengan XII IPS 3.
Di SMA saya mengikuti dua ekstrakurikuler. Yaitu
Paduan Suara Vox Grandioso Semplice Choir dan Paskibraka Brigatama. Di paduan
suara saya seperti menyalurkan bakat saya yang dasarnya saya sangat suka
menyanyi. Saya sering mengikuti beberapa seleksi untuk mengikuti kompetisi
bergengsi seperti lomba paduan suara yang diadakan oleh pemerintah provinsi.
Namun, tidak berjalan mulus, padahal saya selalu hadir mengikuti latihan yang
mana itu merupakan syarat utama dari pelatih untuk selalu hadir dalam setiap
latihan. Yah,... namanya seleksi apa boleh buat. Saya hanya bisa menerima
dengan lapang dada, merenung dan menyadari bahwa saya memang belum pantas untuk
mengikuti kompetisi tersebut. Dan seiring berjalannya waktu saya mulai merasa
bosan dengan paduan suara yang hanya itu-itu saja, saya tidak mendapatkan
perubahan yang signifikan, dan pengalaman berkompetisi yang bisa dikatakan nol.
Dan sempat ada niatan untuk mengundurkan diri dari ekstrakurikuler tersebut.
Saat ingin mengajukan pengunduran diri, teman saya mengatakan bahwa akan ada
seleksi kembali untuk kompetisi ke tingkat yang lebih bagus. Saya tertarik
namun saya sadar, saya selalu gagal setiap diadakan seleksi semacam itu. Teman
saya benar-benar memaksa saya untuk ambil bagian dari seleksi tersebut. Dan
akhirnya saya ikut, namun tidak ada persiapan yang matang. Dan saya
meperkirakan akan sulit bagi saya untuk lolos. Dan, tak disangka saya terpilih
menjadi singer paduan suara untuk
mengikuti kompetisi di Universitas Surabaya pada tahun 2018. Dan ternyata tim
SMA saya berhasil memperoleh medali emas. Saya merasa bangga dan sangat senang.
Karena sejatinya usaha tidak akan mengkhianati hasil. Yang mana, kami semua
melaksanakan latihan selama 3 bulan berturut-turut.
Untuk ekstrakurikuler yang kedua saya mengikuti
ekstrakurikuler BRIGATAMA. Dimana mental dan fisik saya benar-benar ditempa dan
dilatih seperti siswa atau taruna angkatan. Dan disana,kita dituntut untuk
memiliki mental baja yang tahan akan segala tekanan yang menghadang. Disini
juga melelahkan karena jam 2 siang tiap hari sabtu, saya dan kawan-kawan harus
melaksanakan kegiatan fisik. Dari lari, push-up, sit-up, back-up, dan kegiatan
PBB. Manalagi kita semua harus latihan sore dan malam saat akan mengikuti
kompetisi PBB variasi. Benar-benar melelahkan. Yang paling melelahkan adalah,
jika waktu latihan paduan suara untuk kompetisi berbenturan dengan waktu
latihan BRIGATAMA. Tapi, semua itu membuat saya menjadi pribadi yang kuat dan
tahan banting. Baik fisikataupun mental.
Proses & Persiapan Masuk Politeknik
hingga Menjadi Mahasiswa POLIJE
Setelah lulus SMA saya ingin melanjutkan kejenjang
yang lebih tinggi. Berbagai macam seleksi perguruan tinggi saya ikuti. Mulai
dari SNMPTN, saya memantapkan hati saya di Universitas Brawijaya dengan pilihan
pertama di jurusan Hubungan Internasional dan pilihan kedua di jurusan
Administrasi Bisnis. Namun saya gagal dalam seleksi tersebut, karena saya lupa
mengunggah sertifikat prestasi saya. Padahal, teman saya lolos di Universitas
Brawijaya juga dan dia menginputkan sertifikatnya dan nilai kami tidak jauh
beda. Bisa dikatakan, rata-ratanya sama. Padahal Universitas Brawijaya
benar-benar kampus impian saya dari kecil. Karena Malang adalah kampung halaman
saya.
SNMPTN tidak berhasil. Saya mengikuti seleksi PMDK-PN
untuk memasuki Politeknik. Pada PMDK-PN saya memilih POLINEMA atau Politeknik
Negeri Malang sebagai pilihan saya. Lagi-lagi masih di Malang. Jika saya
dijinkan untuk berkuliah di POLINEMA saya akan bersungguh-sungguh. Karena
jurusan yang saya pilih adalah basic saya. Yaitu Administrasi Bisnis, pilihan
kedua Keuangan, pilihan ketiga adalah Manajemen Informatika. Dan dipilihan ke-4
harus di Politeknik lain. Di pilihan keempat itu, saya mencantumkan POLIJE di
jurusan Manajemen Informatika Kelas Internasional. Karena basic saya adalah
ekonomi yang masih berkaitan dengan komputer. Namun saya belum diijinkan untuk
mendapatkan kesempatan tersebut.
Dan seleksi ke-3 yang saya ikuti adalah UTBK /
SBMPTN. Pada SBMPTN kali ini saya memantapkan hati di Universitas Pembangunan
Nasional Veteran Jawa Timur (UPN-VJ). Pilihan pertama ialah Administrasi
Bisnis, pilihan kedua adalah Manajemen. Sesungguhnya saya masih kekeuh ingin
menjadikan Universitas Brawijaya sebagai kampus pilihan saya pada SBMPTN. Dan
dengan jurusan yang sama yaitu HI. Tapi, saya tidak ingin terlalu memantapkan
pilihan yang tinggi yang belum pasti. Jadi saya memilih UPN-VJ.
Sembari menunggu pengumuman SBMPTN saya ingin
mengikuti seleksi UMPN di POLINEMA tapi saya takut akan penolakan kembali. Ibu
saya memaksa saya untuk seleksi kali ini memilih Jember sebagai tujuan entah
Universitas maupun Politeknik. Dan saya memantapkan hati mengikuti UMPN POLIJE
karena saya ingin meminimalisir penolakan yang akan terjadi.
Alasan Memilih Prodi Bahasa Inggris
Awalnya saya ingin memilih prodi Akutansi Sektor
Publik namun ibu saya mengatakan lebih baik bahasa Inggris saja. Menurut beliau
setelah lulus, sembari menunggu panggilan kerja atau interview saya bisa
membuka tempat les bahasa Inggris. Dan H-2 penutupan pendaftaran tiba-tiba saya
memantapkan hati memilih prodi Bahasa Inggris. Karena saya pikir, banyak orang
yang mungkin senasib dengan saya yang beberapa kali di tolak oleh perguruan
tinggi. Dan banyak dari mereka masih memilih jurusan yang tingkat keketatannya
sangat kuat. Jadi saya pilih bahasa Inggris. Karena pasti banyak orang yang
memilih jurusan AKP karena prospek kerjanya bonafit. Dan saya pikir, orang
jarang memilih bahasa inggris karena peminatnya sedikit.
Jujur saya benar-benar tidak ada persiapan apa-apa untuk
mengikuti ujian UMPN. Saya tidak belajar sama sekali, saya hanya membuka buku,
tidak mempelajarinya, mengerjakan soalpun tidak. Membaca materi ya... juga
tidak ada yang masuk. Jadi, saya tes hanya bermodal nekat, keberuntungan, restu
orang tua dan Tuhan.
Pengumuman UMPN tiba. Dan hasil mengatakan bahwa saya
dinyatakan lulus dan diterima di Politeknik Jember di Jurusan Bahasa,
Komunikasi dan Pariwisata, Prodi D3-Bahasa Inggris. Sebenarnya, POLIJE hanyalah
cadangan perguruan tinggi bagi saya jika saya tidak diterima di universitas.
Karena tujuan utama saya adalah universitas.
Selang 2 minggu pengumuman SBMPTN tiba. Dan hasilnya
sungguh mengecewakan dan menyayat hati. Saya dinyatakan tidak lolos SBMPTN
tahun 2019 dan disarankan mengikuti ujian mandiri atau SBMPTN tahun berikutnya.
Ya,... sudah. Berarti emang takdir saya harus menimba
ilmu di POLIJE. Padahal, POLIJE adalah perguruan tinggi yang saya hindari
karena warna jas almamaternya yang kurang menarik. Eheheheheehhe. Niat hati
ingin ikut ujian SBMPTBR atau ujian mandiri UNEJ tapi, hasil pengumuman
SBMPTBR-nya selang 3 hari setelah pembayaran terakhir UKT di POLIJE. Jadi, ya
sudahlah. Saya ikhlaskan saja. Mungkin memang kata-kata ibu saya manjur.
Wkwkwkwk.
Kegiatan perkuliahan di Politeknik Negeri Jember pun
dimulai. Diawali dengan kegiatan PKKMB lima hari berturut-turut. Saya pikir
saat akan memulai PKKMB saya sebagai mahasiswa baru akan diberi tugas yang
aneh-aneh. Melihat, teman saya dikampus sebelah diberikan tugas yang menurut
saya ribet sekali dan menghabiskan banyak biaya. Tapi, saya dan mahasiswa baru
lainnya hanya diberikan tugas membuat paper-mob 3 warna saja. Sungguh beruntung
kami.
Setelah kegiatan PKKMB selesai selang dua minggu
setelahnya kami semua melaksanakan kegiatan perkuliahan yang sesungguhnya. Dihari
senin menggunakan seragam abu-abu POLIJE, yang kegiatannya dimulai dari pukul
7.00-15.00. Disini, kegiatan perkuliahannya tidak jauh beda dengan SMA. Mengapa
demikian? Karena jam kuliah kita sudah terjadwal dan tidak bisa memilih seperti
di Universitas. Dan bisa dikatakan, jam perkuliahan di POLIJE seperti sistem full-day yang ada di SMA. Jadi, kita benar-benar dituntut untuk
disiplin dan tepat waktu. Untuk materi yang diajarkan masih sangat dasar. Disini,
kita semua sama-sama belajar dari nol. Jadi tidak perlu ragu akan tertinggal
atau sejenisnya.
Kegiatan Luar Perkuliahan
Kegiatan diluar perkuliahan saya bergabung dengan UKM
PSM Polije sebagai anggota yang latihan rutinnya diadakan setiap hari selasa. Kegiatan
kedua yang saya ikuti diluar perkuliahan adalah dengan bergabung bersama HMJ
BKP sebagai sekretaris II. Tujuan saya mengikuti HMJ BKP adalah ingin memahami
sistem keorganisasian HMJ BKP terutama di bidang kebirokrasian
.
Lingkungan Kampus
Saya suka dengan lingkungan kampus yang penuh akan
pepohonan dan dekat dengan gedung utama yaitu gedung A3. Juga dekat dengan
kantin. Dan dekat dengan musholla atau masjid. Namun saya sedikit bosan karena
kegiatan perkuliahan saya hanya disekitaran gedung D saja. Padahal saya
mengidam-idamkan gedung perkuliahan seperti gedung TI. Sistem parkir yang
menurut saya baik sekali. Akan lebih baik dan efektif, jika pencatatan plat
nomor kendaraan dihapus. Namun digantikan dengan mesin sky-parking seperti di Lippo
Mall. Tapi tanpa berbayar. Jadi lebih efektif dan satpam tidak perlu mencatat plat
nomor. Dosen nya juga ramah-ramah tidak se-killer yang kami bayangkan. Dan ada
beberapa dosen yang kadang bikin ngantuk. Ehehehehe.
Hal yang menyenangkan di POLIJE
Hal yang paling menyenangkan berkuliah di POLIJE
adalah banyak mendapat teman baru, pengalaman baru. Dan bisa lulus lebih cepat
dengan skill yang sudah mumpuni.
Tujuan saya yang sangat ingin saya capai setelah
lulus kuliah dari POLIJE adalah, mendapatkan profesi yang sesuai dengan bidang
dan cita-cita saya. Saya ingin mendapatkan karir di PT. Nestle Indonesia
sebagai Executive Supervisor.
Karena prospeknya sangat baik, dan disana banyak tantangan yang membuat kita jadi disiplin dan bisa mengatur waktu dengan baik. Serta, jenjang karirnya sangat baik. Sembari itu saya ingin membuka bisnis kos-kosan 60 kamar seperti kosan yang saya tempati sekarang. Wkwkwkwk. Dan setelah itu menikah dengan pria yang telah ditakdirkan untuk saya dan idaman saya. Maaf curhat :v
Karena prospeknya sangat baik, dan disana banyak tantangan yang membuat kita jadi disiplin dan bisa mengatur waktu dengan baik. Serta, jenjang karirnya sangat baik. Sembari itu saya ingin membuka bisnis kos-kosan 60 kamar seperti kosan yang saya tempati sekarang. Wkwkwkwk. Dan setelah itu menikah dengan pria yang telah ditakdirkan untuk saya dan idaman saya. Maaf curhat :v
Kesimpulannya adalah, sekian banyak dari apa yang
kita lihat, kita dengar, makin banyak pengajaran yang boleh dijadikan teras kehidupan.
Sederhananya, jalanilah kehidupan sesuai dengan kemampuanmu. Jangan menjadi
yang di luar kapasitas diri kita sendiri. Sekian dan terimakasih sudah membaca.
Semoga bermanfaat. eits.. jangan keburu close ya.. ada video yang dijamin bikin jatuh cinta sama pemainnya. Eits, salah. Instrument maksudnya, sebagai tanda terimakasih dari saya buat yang sudah membaca ini.
Komentar
Posting Komentar